SARJANA MEMBANGUN DESA (SMD) KELOMPOK TANI TIBONA KEC. BULUKUMPA KAB. BULUMBA, SULAWESI SELATAN
(Peningkatan Pendapatan Peternak Sapi Brahman Cross Melalui Pengembangan Teknologi Inseminasi Buatan Sperma Sexing Dan Teknologi Biogas)
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kita masih berada dalam lindungan-Nya, untuk menjalankan aktivitas program Sajana Membangun Desa (SMD) di Kelompok Tani Tibona Desa Tibona Kec. Bulukumpa Kab. Bulukumba Sulawesi Selatan.
Ucapan terima kasih kami ucapkan pula kepada Menteri Pertanian dalam hal ini Dirjen Peternakan yang telah membuat program Sarjana Membangun Desa (SMD) yang sangat membantu dalam pengembangan peternakan sapi potong di Kabupaten Bulukumba. Kepada kepala Dinas Peternakan Propinsi Sulawesi Selatan dan terkhusus kepada Bapak Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Bulukumba dan seluruh jajarannya kami juga ucapakan banyak terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya sehingga kegiatan Sarjana Membangun Desa (SMD) berjalan dengan baik sampai saat ini.
Dalam pelaksanaan Sarjana Membangun Desa pada Kolompok Tani Tibona kerjasama antara peternak dengan sarjana dan pihak Dinas Peternakan Kabupaten Bulukumba berjalan dengan baik ini terbukti dengan kelancaran kegiatan kami. Walaupun dalam perjalanannya tentu menemui beberapa hambatan namun hal tersebut merupakan tantangan bagi kami untuk kita selesaikan dan pelajaran yang sangat berharga untuk kedepannya. Secara singkat kami akan memaparkan gambaran hasil kegiatan yang telah kami lakukan selama program ini berlangsung.
A. Peroduksi dan Produktivitas
Proses awal yang telah kami lakukan dalam proses produksi adalah melakukan pengadaan sapi induk untuk pengembangan dan sapi bakalan untuk penggemukan, dari kegiatan ini kami telah melakukan pengadaan induk sebanyak 27 ekor dan penggemukan sebanyak 25 ekor. Sapi yang telah kami adakan tersebut kami dapatkan dari beberapa daerah dalam Propinsi Sulawesi Selatan Sendiri yaitu dari Kabupaten Sinjai, Kabupaten Maros, Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Bulukumba sendiri. Dari proses pengadaan yang telah kami lakukan untuk dana SMD dialokasikan untuk 25 orang anggota yang kami siapkan, namun seiring dengan berjalannya program kerja yang kami lakukan maka kami berinisiativ untuk melakukan pengembagan dengan menawarkan konsep kami kepada beberapa investor untuk menanamkan modalnya kedalam kolompok kami, dan Alhamdulillah kami mendapatkan investor mudah sebanyak 4 orang dengan besarnya investasi yang ditanamkan sebanyak 6 ekor sapi induk yang pengadaanya sudah masuk 2 ekor dan 4 ekor lagi masih dalam proses pengiriman dari Kabupaten Maros jadi total jumlah ternak yang kami akan kelola menjadi 58 ekor sehingga angota kami bertambah 3 orang sehingga totalnya menjadi 28 orang sampai saat ini.
Kondisi ternak yang kami kelolah saat ini adalah untuk sapi induk dari 27 ekor yang ada 10 diantaranya telah bunting dengan proses kawin alam 8 ekor dan Inseminasi Buatan 2 ekor dengan rata-rata kebuntingan antara 2 – 4 bulan dan selebihnya merupakan calon induk yang siap bunting 3 ekor dan 14 lainnya induk sapi yang sudah melahirkan 2 – 3 kali dan siap untuk di IB. Kondisi ternak untuk sapi bakalan 5 ekor sapi Simental yang kami datangkan dari Kabupaten Enrekang merupakan hasil IB dengan induk sapi Perah (FH) dengan rata-rata umur 2 – 4 bulan, sedangkan selebihnya 20 ekor kami dapatkan dari beberapa pengumpul dan peternak yang ada di Kabupaten Bulukumba denga kisaran umur 1,5 – 2 tahun.
Dalam Menunjang proses produksi tentu kami harus mempersiapkan kandang yang sesuai anjuran teknis dan tanaman makanan ternak yang berkualitas. Dalam proses ini anggota sudah 95% telah melaksankan hal tersebut dan untuk dana SMD untuk pembangunan kandang kami fokuskan untuk kandang kelompok yang permanen yang tahap pengerjaannya sudah hampir rampung (85%). Untuk perbaikan Tanaman Makanan Ternak (TMT), perlu kami laporkan bahwa anggota kami pada dasarnya memiliki lahan rata-rata (0.5 – 2 Ha) lahan TMT namum belum dikelola dengan baik.
B. Tindak Lanjut Kegiatan
Tindak lanjut kegiatan yang kami lakukan dalam mengelola usaha peternakan kami adalah melakukan berbagai kegiatan yaitu sapi yang baru datang kami langsung suntik dengan Vitamin dan pemberian obat cacing. Selanjutnya kami melakukan pembuatan demplot Tanaman Makanan Ternak dengan luas 0,5 Ha yang telah ditanami rumput gajah dan rencana selanjutnya akan kami introduksikan berbagai jenis rumput yang memiliki produktivita yang tinggi dan memperbaiki teknis pertanaman rumput dan leguminosa. Untuk mendapatkan bibit rumput tersebut kami telah kerja sama dengan pihak Fakulktas Peternakan Universitas Hasanuddin dan Sarjana pendamping telah melakukan kunjungan ke beberapa peternak yang merupakan lokasi proyek ACIAR yang berada di Kabupaten Bone dan Kabupaten Barru dan hasil kunjungan ini telah mengintoroduksi jenis rumput Paspalum yang telah ditanam sebagai bibit untuk pemaparan hasil kunjungan ini akan diloaksanakan pada tanggal 21 Maret 2009.
Kegiatan lain yang telah kami lakukan adalah melakukan penyuluhan mengenai manajemen pakan bekerja sama dengan Fakultas Peternakan UNHAS dan Pabrik pakan Sapi Poton yaitu PT. Tata Harapan Cemerlang yang berkedudukan di Kabupaten Takalar, yang dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 2009. Dan kami telah rencanakan akan melakukan kunjungan ke lokasi pabrik dan peternakannya, untuk melihat secara langsung pembuatan pakan dan proses peternakan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut
C. Dampak
Dampak dari program Sarjana Membangun Desa (SMD) mulai nampak pada kompok tani Tibona dengan bertambahnya populasi ternak yang dikelola anggota kelompok. Manajemen perkandangan mulai berubah yaitu selama ini peternak belum memiliki kandang permanen sekarang anggota kelompok sudah memiliki kandang dengan berlantai beton sehingga kandang yang ada menjadi lebih bersih dan sangat membatu kegiatan usaha pembuatan pupuk kompos yang dilakukan kolompok karena feces yang ada lebih gampang di kumpulkan di tempat pembuatan kompos yang luasnya 96 M2 dengan kapasitas 100 ton. Dampak lain yang dirasakan adalah lebih mudah dalam pengolahan biogas yang dimiliki peternak.
Tatalaksana yang dilakukan peternak mulai berubah yang selama ini digembalakan peternak diperkebunan karet yang memiliki resiko yang tinggi karena ada kemungkinan sapi minum karet sehingga dapat mengakibatkan kematian sedikit demi sedikit mulai berubah bahkan tinggal sebagian kecil yang melakukan hal tersebut. Dampak lain yang kami harapkan adalah seluruh induk sapi yang dimiliki oleh anggota kelompok harus di Inseminasi untuk meningkatkan produktivitas ternak yang ada.
Dampak bagi masyarakat sekitar adalah meraka banyak melakukan kunjungan dan dikusi dengan kelompok tani Tibona, dan bagi perguruan tinggi dijadikan sebagai laboratorium lapangan sebagai contoh pada tangga 14 Februari datang berkunjung masyarakat dari Desa Jalanjang sebanyak 50 0rang, pada tanggal 8 Maret 2009 berkunjung Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas 45 Makasssar dengan jumlah peserta 94 orang, pada tanggal 9 Maret 2009 berkunjung dari 30 Desa Bialo dengan jumlah pesarta 30 orang, dan pada tangga 20 Maret 2009 akan didatangi mahasiswa Fakultas Peternakan Unhas dalam rangka praktek lapang dengan peserta 96 orang.
D. Hambatan
Hambatan yang kami alami selama adalah kebiasaan peternak yang masih dimanjakan oleh lusnya kebun karet yang ada disekitar kampung anggota kelompok sehingga masih mengantungkan sumber pakan pada lahan kebun karet pada hal mereka memiliki kebun rumput sehingga memperhatikan kebun rumput milik sendiri. Kepemilkikan kebun rumput oleh peternak rata-rata jarak dari kandangnya cukup jauh sehingga memerlukan waktu dan tenaga untuk mengankat rumput dari kebun kekandang bahkan kadang menbawa ternak kekebun untuk merumput sehingga akan berdampak dalam pengontrolan penyakit dan pendeteksian birahi atau akan terjadi peluang kawin alam.
Hambatan lain yang kami alami adalah pada proses pengadaan sapi induk selain jarangnya peternak menjual sapi induk, kualitas induk yang baik agak susah didapatkan.
E. Solusi
Solusi yang kami lakukan untuk mengatasi masalah yang kami hadapi adalah membuka jaringan seluas mungkin dan mencari informasi sebanyak-banyaknya. Untuk itu kami telah jaringan diinternet dengan membuat Blogspot dengan nama www.koptantibona.blogspot.com dengan memperlihatkan profil kami walaupun isinya masih perlu banyak perbaikan.
Jaringan juga kami perluas dengan beberapa pedagang pengumpul sapi potong yang ada dikabupaten Bulukumba sendiri dan dibeberapa kabupaten lain Seperti Kabupaten Maros, Sinjai, Enrekang, Bone dan Barru.
Untuk perbaikan manajemen pakan yang ada dikelompok kami akan mengintroduksi berbagai jenis rumput dan legum untuk itu kerja sama kami dengan pihak universitas terutama Fakultas Peternakan Unhas dan para peternak yang ada di Kabupaten Bone, Barru dan Gowa sebagai lokasi program Aciar di Sulawesi Selatan dalam pengembangan pakan ternak produktiv terus kami tingkatkan agar bisa mendapatkan sumber-sumber bibit rumput dan bertukar informasi tentang manajemen pakan.
Dalam waktu dekat ini kami akan menetapkan Desa Tibona sebagai desa mandiri pangan dan energi dengan konsep pengembangan peternakan sapi potong berbasis teknologi dengan sistem Zero Waste. Konsep tersebut pada dasarnya sudah terlaksana di kelompok kami ditandai dengan manajeman kandang yang sudah ada, teknologi Inseminasi Buatan telah dilaksanakan, Feces sudah digunakan menjadi Biogas dan pupuk kompos sehingga dasarnya sudah terbentuk tingga bagaimana konsep tersebut di terrapkan oleh semua anggota. Penetapan Desa Tibona ini menjadi desa mandiri pangan dan energi daharapkan dapat meningkat motivasi kolompok dalam mengembangkan usaha peternakannya dengan konsep yang telah direncanakan.
Peningkatan popusai ternak secara cepat yang akan kami lakukan selain menunggu hasil dari induk-induk yang ada adalah dengan menambah jumlah induk yang ada dengan semakin gencar melakukan promosi kapada seluruh stake holder agar investor semakin banyak berinvestasi kedalam kelompok kami.
Demikian laporan secara singkat kami sampaikan kepada Bapak dan tentunya masih banyak kerurangan sehingga kami memohon kiranya dapat memberikan sumbangsi pemikiran terhadap program Sarjana Membangun Desa (SMD) di Kolompok Tani Tibona Desa Tibona Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan. Akhir kata kami usapkan banyak terima kasih dan salam hangat kami dari peternak sapi potong Kolompok tani Tibona.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar